Minggu, 05 September 2010

Perkembangan Kota Putrajaya Malaysia


Dari artikel yang saya ambil berjudul Putrajaya ‘Kota Pintar’ Malaysia. Dulunya kota Putrajaya merupakan daerah perkebunan kelapa sawit yang disebut Ladang Perang Besar karena daerah perkebunan yang sangat luas dan merupakan salah satu daerah terbesar di Malaysia yang mempunyai lahan kosong yang luas tetapi tidak adanya fasilitas yang memadai di kota Putrajaya. Tetapi dari semua sebenarnya kota Putrajaya mempunyai potensi yang baik dari segi ketersediaan air karena faktor utama yang mempengaruhi lingkungan.

Mengapa Putrajaya dinamakan kota pintar di Malaysia ? karena kota Putrajaya menggunakan teknologi multimedia untuk dapat menjadi pusat administrasi pemerintah yang serbaelektronis. Komunikasi antardepartemen dan interaksinya dengan masyarakat dilakukan secara elektronis, lewat multimedia channels. Pembangunan Putrajaya dan kota kembarannya Cyberjaya akan meletakkan MSC bersaing dan punya daya saing di dunia internasional. Sekitar 40% dari luas wilayah Putrajaya adalah kawasan ruang terbuka hijau, yakni berupa taman, tumbuh-tumbuhan, serta danau aliran air dan wetland, yang semuanya mendukung pencapaian lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kawasan ini adalah suatu contoh pembangunan yang ramah lingkungan.

Dari artikel tersebut dapat dikatakan sukses membangun kota Putrajaya yang dulunya dari masyarakat sedikit, kurang fasilitas kota yang minim dan perkembangan kota yang terbelakang sekarang menjadi salah satu kota maju di Malaysia. Kenapa bisa demikian ?semua itu dapat terjadi karena perencanaan kota yang baik dan dapat melihat dan memaksimalkan potensi yang ada didalam kota tersebut agar dapat memberikan fasilitas – fasilitas yang akan membangun kota agar menjadikan kota Putrajaya kota yang memiliki teknologi canggih dapat bersaing dengan negara lainnya.

Tetapi dari semua teknologi canggih yang ada di kota Putrajaya dapat mengakibatkan masyarakat di kota Putrajaya menjadi malas karena di setiap rumah semua dapat dilakukan dengan alat – alat yang meringangkan setiap pekerjaan mereka. Dari interaksi pemerintah dengan masyarakat dengan menggunakan alat elektronis untuk memudahkan pemerintah tetapi pastinya masyarakat menginginkan bertatap muka langsung dengan pemerintah agar mereka puas jika ada masalah yang di kota Putrajaya dan mendapatkan jawaban secara langsung dari pemerintah.

Dengan teknologi –teknologi itu hanya orang yang punya uang saja yang dapat membeli semua itu dan mereka tidak lagi membutuhkan pekerja rendahan. Hal itu berakibat sempitnya ruang hidup bagi kalangan orang yang tidak dapat membeli tekknologi dan tidak mendapatkan penghasilan.

sumber